Sleman (MAN 4 Sleman) – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia akan menyelenggarakan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI). Untuk itu perlu dilakukan uji validasi instrument AKMI. Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY telah menerbitkan surat tugas nomor B-2295/Kw.12.1/1/PP.00.1/06/2021 perihal penyelenggaraan uji coba AKMI 2021. Surat tersebut menunjuk 9 madrasah di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai peserta, yakni MIN 1 Sleman, MIN 2 Sleman, MIN 1 Bantul, MTsN 1 Yogyakarta, MTsN 4 Bantul, MTsN 6 Kuloprogo, MAN 1 Yogyakarta, MAN 3 Sleman, dan MAN 4 Sleman (MANESA).
Menindaklanjuti surat tugas tersebut, Tim Uji Validitas AKMI MANESA melakukan rapat koordinasi (rakor) Rabu (4/8/2021). Agenda utama rakor adalah penjelasan AKMI dan briefing kepengawasan bertempat di aula MANESA, ketua tim, Triyono, S.Pd, mengatakan bahwa dengan ditunjuknya MANESA sebagai peserta AKMI, maka madrasah menjadi pilot project dalam uji keterbacaan dan uji validitas asesmen tersebut. “Kedepan tentunya kita akan menjadi rujukan bagi madrasah-madrasah lain, untuk itu persiapan harus matang, sosialisasi dan simulasi harus segera dilakukan,” paparnya.
Penjelasan tentang AKMI disampaikan oleh proktor kegiatan, Safitri Ida Kusumastuti, S.Sos. “AKMI akan dilaksanakan Oktober 2021 mendatang. Tim dari MANESA terdiri dari 1 proktor, 1 tenisi dan 5 pengawas. Asesmen dilaksanakan secara full daring dalam bentuk Computer Based Test (CBT),” paparnya. Lebih lanjut disampaikan bahwa ada dua sasaran dalam asesmen ini, yakni guru dan siswa. “Guru dengan tugas mencermati redaksi soal akan melaksanakan uji keterbacaan sedangkan uji validitas dilaksanakan oleh siswa kelas XI dengan tujuan mencermati kualitas soal untuk pengembangan bank soal AKMI. Materi asesmen meliputi literasi membaca, numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya. Asesmen yang dilakukan kepada siswa bukanlah sebuah pengukuran namun akan dijadikan basis diagnosis kompetensi siswa yang sekaligus menghasilkan rekomendasi perbaikan pembelajaran sehingga akan diperoleh peningkatan mutu kompetensi siswa madrasah,” imbuhnya.
Dalam rakor tersebut juga membahas tentang teknis kepengawasan dan rencana diadakan simulasi. Teknisi kegiatan, Joko Raharjo,S.Pd, mengatakan bahwa Senin (9/8/2021) akan dilakukan simulasi. “Tujuannya adalah, mengecek kesiapan perangkat yang dimiliki siswa, baik itu hanphone maupun laptop. Jika nantinya perangkat siswa tidak bisa digunakan untuk membuka aplikasi, maka kita harus segera mencari solusi,” terangnya. “Dalam asesmen berbasis CBT ini, pengawas memiliki tugas memantau keaktifan siswa dan melaporkan kepada proktor dan teknisi jika ada siswa yang mengalami kendala,” lanjut Joko. Rakor diakhiri setelah acara tanya jawab dan briefing kepengawasan selesai. (Tutut)
Tetap Sehat dan Semangat #LawanCovid-19