Sleman (Sleman) – Laju teknologi informasi seolah tak terbendung, tentu saja berdampak pada kehidupan manusia. Peserta didik atau siswa pun tak bisa lepas dari laju perkembangan teknologi informasi, sehingga langsung maupun tidak langsung terdampak. “Remaja dan kaum pelajar harus bijak dalam bermedia, kita sekarang hidup di dua dunia, dunia nyata dan dunia maya. Keduanya harus bersinergi dan saling melengkapi satu dengan yang lain,” ujar Edy Suparyanto,M.A., wakil kepala MAN 4 Sleman saat mewakili kepala madrasah pada acara Mentoring Menguatkan Iman di Era Digital Jum’at (1/11/2024) di aula 2 setempat.
Pelajar harus bijak dalam menerima informasi melalui media sosial (medsos), harus teliti dan cermat. “Jangan mudah untuk membagi konten atau informasi yang diterima melalui gadged nya. Teliti, filter atau saring, istilahnya saring sebelu sharing. Teliti dan cermat sebelum berbagi informasi dan konten,” lanjut Edy di depan 30 peserta perwakilan dari 12 kelas, yakni kelas X dan XI MAN 4 Sleman. Kegiatan Mentoring merupakan kerja sama rutin antara Dewan Hijrah Mahasiswa (DHM) Universitas Islam Indonesia (UII) dengan MAN 4 Sleman.
Hidup di Dunia digital diharapkan dapat meningkatkan keimanan kaum muda, tidak mudah terpengaruh oleh tindak negative. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan pemanfaatan dunia digital. “Jangan sampai dunia digital hanya untuk nge-game. Memang cukup mengasikan, tetapi generasi muda harus bisa membatasi diri agar waktunya tidak hilang sia-sia untuk nge-game atau di dunia digital dunia maya,” ujar nara sumber dari DHM UII. Terlihat para siswa cukup semangat mengikuti kegiatan dan diharapkan bisa ditularkan kepada para peserta didik lain, imbuh nara sumber. (eds)
