Optimalisasi Layanan MAN 4 Sleman Petakan Potensi Peserta Didik
Pendampingan Untuk Meraih Sukses
Sleman (MAN 4 Sleman) – Setiap anak memiliki keunikan, potensi untuk dikembangkan hingga meraih sukses. Karena setiap anak punya keunikan, maka gaya belajar setiap anak pun berbeda dan hal ini harus benar-benar disadari oleh orang tua dan guru. “Orang tua harus paham akan diri anak mereka, sehingga akan melakukan pendampingan dengan benar. Sehingga mensikapi anak yang pendiam atau banyak tingkah harus berbeda mensikapi dan mendampinginya. Maka penting bagi setiap orang tua memahami potensi yang dimiliki anak,” terang Coach Rachim,MA di depan dua puluh wali kelas 10, 11 dan 12 MAN 4 Sleman Kamis (14/01/2021) di aula madrasah setempat.
Saat pandemi, madrasah harus memiliki terobosan yang bermanfaat bagi peserta didik. Setiap anak memiliki multiple intelegence (MI). Setiap anak memiliki MI, orang tua harus tahu potensi kecerdasannya apa, memahami gaya belajarnya. Di awal belajar, anak harus dipetakan potensi dan kecerdasannya apa hingga mengantarkan cita-cita serta terwujud profesi nantinya. Sesudah mengetahui potensi maka akan diberikan pendampingan (guiding) di rumah sesuai dengan potensi yang dimiliki anak, lanjut Rachim yang menyampaikan materi dengan judul MAN 4 Sleman Solusi Saat Pandemi. Maka langkah-langkah kerja sama sinergis antara madrasah dengan orang tua atau wali peserta didik di rumah. Semua bertujuan untuk mengoptimalisasi Potensi Anak dengan MI, tandas coach lulusan Amerika itu.
MAN 4 Sleman secara geografis kekhasan serta banyak memiliki potensi SDM dan fasilitas untuk maju menjadi Icon Pendidikan di Sleman. Menyitir kebijakan Menteri Nadim Makarim bahwa pada tahun 2025, setiap peserta didik harus memiliki lifes kills. Masing-masing mengetahui potensinya, kecerdasan, bakat, passion penjurusan dan visi hidup. Adanya madrasah boarding merupakan potensi yang baik untuk dikembangkan. Gaya mengajar guru sama dengan gaya belajar murid, sehingga keduanya sama-sama nyaman, tujuan pembelajaran pun tercapai. Anak kelas 12 misalnya, harus sudah tahu apa potensi dan akan melangkah ke mana. Maka terhadap anak didik, guru dan orang tua harus memahami : potensi, kecerdasan, bakat talenta, gaya belajar, karakter, passion, penjurusan, hingga nanti dapat dijadikan visi hidup.
Langkah selanjutnya, Tim Rachim akan melakukan pemetakan potensi setiap peserta didik. Hasil pemetakan sebagai dasar untuk pembimbingan serta pendampingan untuk meraih kesuksesan bersama. (eds)
Tetap Sehat dan Semangat #LawanCovid-19