Tour

Siap Adiwiyata MAN 4 Sleman Lakukan Studi Tiru

Sleman (MAN 4 Sleman) – Mewujudkan sekolah bersih indah nyaman hijau dan asri hingga adiwiyata nasional dan mandiri menjadi dambaan setiap warga.  Lingkungan asri hijau nyaman tak bisa terwujud dalam waktu singkat.  “Perlu proses panjang berliku tidak ada yang instant..  Terwujudnya sekolah adiwiyata provinsi berkat kerja bersama, kesungguhan, saling mengingatkan dan saling membantu.  Banyak kendala dihadapi, namun dengan kerja bersama satu derap keinginan itu bisa terwujud,” tutur Dra. Anis Rahmania,SS,M.Pd kepala SMA Negeri 1 Cangkringan Sleman saat menerima kunjungan studi tiru dari Tim Adiwiyata MAN 4 Sleman (MANESA) Selasa (11/02/2020).

Rombongan studi tiru dipimpin langsung Mohamad Yusuf,S.Ag kepala MANESA dengan didampingi 3 wakil kepala beserta tim adiwiyata yang terdiri 23 guru pegawai dan 30  siswa.  “Kami ingin tahu lebih jauh dan belajar dari SMA Negeri 1 Cangkringan yang sudah berhasil dalam pengelolaan lingkungan hingga kini menuju adiwiyata mandiri.  Nantinya akan kami terapkan di madrasah kami untuk  mempersiapkan maju adiwiyata provinsi,” papar Yusuf.  Mendidik generasi muda dalam mengelola lingkungan agar tetap lestari sehingga dapat dimanfaatkan dan dinikmati terus menerus merupakan bagian dari amal sholeh.  Pahala dari amal mengelola lingkungan yang lestari akan terus mengalir mengingat generasi penerus masih menikmati manfaatnya, tegasnya.

Siswa yang merupakan jumlah terbesar di sekolah madrasah memiliki peran penting dalam mewujudkan sukses adiwiyata.  “Semua terbagi dalam 36 Kelompok kerja (pokja) dengan didampingi guru dan pegawai.  Setiap pokja memiliki tanggung jawab yang harus dikerjakan dan dilaporkan.  Di sekolah ini tidak ada anak nakal, namun sikap berbeda lebih, tak ada sangsi tetapi diberi perlakuan berbeda,” kata wakil kepala urusan kesiswaan.  Sudah menjadi kebijakan, untuk setiap kegiatan, wajib disisipi program adiwiyata, lanjutnya.  Bahkan adiwiyata dikenalkan sejak masa perkenalan peserta didik baru, selanjutnya penguatan oleh kakak kelas dengan tetap didampingi guru.

Sementara presentasi pelaksanaan adiwiyata dilakukan oleh dua siswa SMA Negeri 1 Cangkringan.  “Setiap siswa memiliki tanggung jawab untuk turut menjaga dan merawat lingkungan. Bila ada siswa yang mengajak maka tidak ada bullying atau dikucilkan karena semua siswa memiliki kesadaran untuk turut menjaga dan mengelola lingkungan,” kata Mohammad Reza didampingi Anisa penyaji saat menjawab pertanyaan siswa MANESA.  (eds)

 

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button