
Sleman – Setiap warga negara termasuk siswa usia sekolah memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan jasmani maupun Rohani. Oleh karena itu diperlukan screening atau penjaringan terhadap para siswa untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka, apabila terdapat kelainan atau permasalahan segera terdeteksi dan segera dapat dilakukan tindakan. “Screening ini sebagai upaya meningkatkan cakupan kesehatan siswa serta mendukung pencegahan stunting,” ujar Cahyaningtyas salah satu tenaga medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kapanewon Pakem Sleman saat melaksanakan screening Kamis (23/1/2024) di Aula 1 MAN 4 Sleman. “Hasil screening akan kami rekap dan hasilnya kami laporkan. Bila ada siswa yang harus dirujuk ke rumah sakit, kami akan beri tahu,” lanjutnya.
Penjaringan atau screening kesehatan meliputi pemeriksaan gula darah, tensi, kesehatan mata, mulut dan gigi, lingkar perut hingga kesehatan jiwa. Ahmad Arif Makruf Kepala MAN 4 Sleman menyambut baik dan menyampaikan terima kasih karena siswa-siswi bahkan sebagian guru di madrasah yang ia pimpin mendapat kesempatan untuk screening kesehatan. “Sudah beberapa kali kami menjalin kerja sama dalam bidang kesehatan dengan Puskesmas Pakem. Dengan screening ini kesehatan 205 siswa kelas X akan terpantau. Hasilnya akan kami komunikasikan dengan wali atau orang tua,” ujarnya. Melalui kegiatan tersebut, siswa-siswi aktivis Palang Merah Remaja (PMR) pun turut membantu sehingga bisa memiliki pengalaman dalam pelayanan kesehatan, tegas Arif.
Sasaran penjaringan atau screening kesehatan diperuntukkan bagi para siswa-siswi Kelas X (sepuluh), diselenggarakan mulai Kamis (9/1) sampai dengan Jum’at (25/1). Untuk periode Januari Cahyaningtyas menegaskan kegiatan screening kesehatan anak sekolah dilaksanakan di 6 (enam) sekolah / madrasah, dengan petugas masing-masing satu dokter dan enam tenaga medis. Keenam sekolah tersebut adalah SMA Muhammadiyah Pakem pada Kamis (9/1), SMK Sanjaya Jum’at (10/1), SMK Muhammadiyah Pakem Kamis (16/1), SMA Islam 3 Jum’at (17/1), MAN 4 Sleman Kamis (23/1), dan SMK Kanisius I Pakem Jum’at (25/1).
Sementara itu, Suranta salah satu Guru Olah Raga menyatakan screeking ini penting dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan siswa-siswi. “Sehingga bila ada siswa terdeteksi mengidap penyakit, bisa segera diambil tindakan dengan penanganan yang tepat,” ujarnya. Gangguan kesehatan bisa mempengaruhi prestasi beljar, sehingga deteksi dini sangat penting, pungkas Suranta. (Edy KIM Sumber Biwara Moyudan)