Sleman (MAN 4 Sleman) – Banyak kenangan dilalui siswa-siswi kelas 12 selama belajar di madrasah hingga mencapai kelulusan. Kebersamaan selama tiga tahun segera berakhir setelah menyelesaikan studi untuk selanjutnya meneruskan cita-cita. “Bersyukur kalian sudah dapat menyelesaikan studi, segala tantangan bisa dilalui. Kalian termasuk lulusan yang istimewa di tengah pandemic Corona. Tetap bersabar serta menjaga kondisi agar sehat terhindar dari penyakit dan virus yang membahayakan ini. Kami berharap kalian memberikan laporan setelah lulus dari madrasah apakah studi lanjut ataukah bekerja,” ungkap Drs Edy Suparyanto,MA salah satu wali kelas 12 IPS 2 saat menyerahkan surat tanda lulus kepada 26 siswa MAN 4 Sleman Sabtu (9/5/2020).
Wajah cerah ceria nampak pada seluruh siswa saat menerima surat tanda lulus. Perjuangan selama tiga tahun menempuh studi dapat dilalui dengan lancar. Banyak kenangan prestasi maupun keaktivan bahkan kebandelan selama belajar di MAN 4 Sleman mereka lalui. Di akhir tahun pun para siswa menerbitkan sebuah buku kenangan tahunan. Buku kenangan dengan sampul lux itu berisi foto-foto kebersamaan di kelas serta di beberapa spot yang mereka pilih. Berbagai pengalaman menarik, haru, lucu hingga menggelitik seperti sejak masuk madrasah, aktif di organisasi seperti OSIS dan Dewan Ambalan hingga jelang lulus mereka abadikan dalam buku kenangan berwarna abu-abu. Kata-kata mutiara, pesan dan kesan selama belajar di madrasah tertuang dalam buku monumental ini. Inilah kenangan abu-abu putih yang hanya mereka alami sekali seumur hidup.
Menurut Perdana Pashela mantan ketua OSIS MAN 4 Sleman, setiap siswa menerima satu buku yang pengadaannya secara swadana. Setiap wali kelas juga mendapatkan buku ini sebagai tanda terima kasih dan cindera mata. “Terimakasih atas bimbingannya selama ini dan ini kami menyerahkan buku kenang-kenangan untuk Bapak,” kata Pashela di ruang guru usai menerima surat tanda lulus. Keadaan madrasah sangat sepi karena guru dan pegawai bekerja dari rumah atau work from home. Sementara seluruh peserta didik belajar di rumah secara daring. Usai menerima surat tanda lulus seluruh peserta didik pulang ke rumah masing-masing sehingga kerumunan terhindari.
“Saya menyadari anak-anak merasa kangen setelah lebih satu bulan tidak ketemu, tak bisa bercanda hingga bersendagurau. Namun karena keadaan pandemi, secara sadar seluruh siswa meninggalkan madrasah guna menghindari kerumunan,” pungkas Edy. Memang ada beberapa yang sempat kumpul-kumpul namun kemudian meninggalkan madrasah dengan kesadaran sendiri. Ini menunjukkan mereka memiliki kedewasaan untuk kebaikan semuanya, pungkasnya. (eds)
https://diy.kemenag.go.id/6191-dinyatakan-lulus-siswa-man-4-sleman-sampaikan-tanda-kasih.html