Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di MAN 4 Sleman: Menyelamatkan Indonesia dari Ancaman Komunisme

Sleman (MAN 4 Sleman), Hari Ahad (1/10/2023) yang cerah, MAN 4 Sleman memperingati momen bersejarah dalam sejarah Indonesia, yakni Hari Kesaktian Pancasila, di mana mereka bersatu untuk mengenang peristiwa krusial yang hampir mengubah arah negara ini pada masa lalu. Pukul 07.15 pagi, halaman utama madrasah menjadi saksi atas peringatan bersejarah ini, yang dihadiri oleh seluruh warga madrasah.
Kepala Madrasah, Drs. Ahmad Arif Makruf, M.A., M.Si., tampil sebagai pembina upacara, memberikan pidato yang memukau mengenai pentingnya memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Arif memulai pidatonya dengan mengingatkan hadirin tentang masa ketika Partai Komunis Indonesia hampir saja menguasai negara ini. “Pada saat itu, Partai Komunis Indonesia adalah partai dengan dukungan terbesar. Alhamdulillah, atas ridho Allah, mereka tidak pernah benar-benar berkuasa di Indonesia,” ungkapnya dengan penuh syukur. “Jika komunis benar-benar berkuasa, kita tidak akan menikmati kebebasan beragama seperti yang kita rasakan sekarang.”
Dalam pidatonya, Arif memberikan contoh negara-negara yang pernah dikuasai oleh rezim komunis, seperti Korea Utara, Albania, dan Polandia. Ia menjelaskan bagaimana rakyat di negara-negara tersebut menderita dan kehilangan banyak kebebasan dalam hidup mereka. Arif menyatakan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini adalah untuk mengenang peristiwa penting ketika Pancasila hampir digantikan oleh ideologi komunis yang berbahaya.
Arif juga mengajak seluruh peserta upacara untuk selalu berpegang teguh pada Pancasila sebagai ideologi negara. “Pancasila adalah seperti piramida. Landasan utamanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, yang menjadikan agama sebagai pondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambahnya.
Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya sebagai pengenang masa lalu, tetapi juga sebagai inspirasi untuk menjaga dan mempertahankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari demi keutuhan dan kemajuan bangsa. (Tutut)
Top of Form



