25 Siswi MAN 4 Sleman Ikuti Sosialisasi Cegah Stunting

Sleman – Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman menyelenggarakan Gerakan Cegah Stunting itu penting. Meski permasalahan stunting di Sleman mengalami penurunan dengan prevalensi 4,41 %, upaya untuk menurunkan dan Gerakan cegah stunting terus dilakukan. Dalam kegiatan tersebut, 25 (dua puluh lima) siswi MAN 4 Sleman antusias mengikuti kegiatan tersebut. Mereka adalah perwakilan OSIS, PMR, dan Pik-R.
“Kurang gizi pada anak berdampak panjang seperti menurunnya kecerdasan, berdampak pula pada kehidupan selanjutnya. Sehingga sosialisasi cegah stunting diteruskan dengan berbagai Gerakan,” papar Esti Kurniasih, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sleman saat membuka acara Rabu (26/2/2025) di GOR Surodadi, Pedukuhan Surodadi Kalurahan Donokerto Kapanewon Turi Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.
Esti juga memaparkan Gerakan Stuting dengan ABCDE, yakni Aktif minum tablet tambah darah (TTD), Bumil (Ibu Hamil) teratur periksa kehamilannya, Cukupi konsumsi protein hewani, Datang ke Posyandu setiap bulan, dan Ekslusif ASI (Air Susu Ibu) 6 bulan. Esti juga mengingatkan Gerakan-gerakan lain yang bertujuan untuk mencegah stunting guna mewujudkan generasi berkualitas.
Gerakan Aksi bergizi akan menumbuhkan kebiasan berolah raga, sarapan, minum tablet tambah darah (TTD) untuk mencegah anemia. Gerakan bumil sehat, yakni wajib perika dokter minimal 6 kali serta 2 kali melakukan test USG oleh dokter atau bidan kompeten di Puskesmas. “Semua Puskesmas sekarang ini sudah memiliki peralatan untuk USG. Setiap ibu hamil harus minum TTD minimal 90 kali selama hamil,” tambahnya.
Gerakan Posyandu Aktif, untuk pemantauan pertumbuhan balita periksa bumil dan imunisasi. Sementara Gerakan Jambore Kader bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan dan kapabilitas para kader, tegasnya.
Menurut Cahyaningsih salah satu panitia dari Puskesmas Pakem, sosialisasi cegah stunting tersebut diperuntukkan warga Kapanewon Turi dan Pakem. Diikuti 50 pelajar putri, 60 balita, 40 ibu hamil (bumil), 9 kader, dan 70 nutrisionis (ahli gizi) se-Kabupaten Sleman. Hadir pula 9 lurah, Panewu Turi & Pakem, para petugas dari Puskesmas dan Dinkes. “Berdasarkan data di undangan 247 orang hadir dalam kegiatan ini,” tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut para peserta memperoleh kesempatan konsultasi kesehatan, pengukuran tinggi dan penimbangan berat badan, pantauan Kesehatan balita dan bumil, paket makanan bergizi, souvenir payung, hingga mengikuti talk show Cegah Stunting Dengan ABCD. Untuk talk show paparan cegah stunting dengan nara sumber ahli bidang Kesehatan dari Dinkes DIY Norma Bunga Aniri dan Dina Hikmayanti dengan moderator ahli gizi dari Puskesmas Godean.
Sosialisasi juga dimeriahkan dengan Flash Mob yang dibawakan oleh Tim dari Persatuan Ahli Gizi (Persagi) yang memberi pesan pentingnya stunting. Salah satu peserta Aya Rediana yang datang bersama 24 temannya menyatakan rasa senangnya, mendapat banyak pengetahuan mengikuti kegiatan tersebut. “Acaranya asyik pak tentunya mendapatkan ilmu-ilmu baru yang pastinya bermanfaat untuk kami remaja perempuan yang sedang mengalami pertumbuhan,” ujarnya. (Edy – KIM Moyudan)




