Sleman (MAN 4 Sleman) – Melalui tulisan yang kita hasilkan bisa dijadikan media untuk da’wah dan kemaslahatan umat. Tulisan yang barang kali bagi kita sederhana dengan suatu kisah, bisa jadi menginspirasi ribuan pembaca untuk senantiasa berbuat kebaikan. Dengan menulis akan terus tumbuh gagasan produktif, tertuang dalam rangkaian dan untain kata hingga artikel, maupun buku. Menulis itu bekerja untuk keabadian. “Ketika penulis sudah tiada pun, karya-karyanya masih dibaca dan tentu memberi kemanfaatan bagi banyak orang. Selain itu penulis juga mendapatkan bonus, honor, royalty maupun kehormatan,” papar Brama Aji Putra saat menyampaikan materi kepenulisan di depan guru-guru MAN 4 Sleman Rabu (10/11/2021) di ruang rapat lantai 2.
Brama menyampaikan tips bagaimana menembus kolom Mutiara Jumát Kedaulatan Rakyat, yaitu artikel harus layak jual. Menurutnya syarat artikel layak jual adalah harus actual, factual dan viral, dengan bahasa jurnalistik, tulisan pendek namun informatif. Dan tulisan harus menyampaikan gagasan baru serta minim kesalahan tulis, tegas Pranata Humas Kemenag DIY itu. Pilihlah diksi yang memikat, bikin penasaran Redaktur, jangan lupa tulisan dibaca minimal 3 kali untuk meminimalisir kesalahan. Penting melakukan editing hingga tulisan benar-benar memikat, informatif, dan mengisnpirasi. Maka lebih baik mencoba, ketimbang tidak sama sekali, pungkasnya mengompori peserta untuk berkarya.
Selain berbagi ilmu, Brama juga memberikan door proze berupa buku Menembus Koran yang ia tulis dan menjadi best seller. Sugiarti, guru Desain Komunikasi Visula MAN 4 Sleman, menjadi salah satu peserta yang beruntung. Ia memperoleh buku best seller tersebut berkat ketekunan mengikuti pelatihan. Kegiatan bertajuk Kiat Menulis Mutiara Jumat Kedaulatan Rakyat itu sebenarnya berlangsung tanpa kesengajaan, karena dilakukan di tengah kesibukan nara sumber monitor dan evaluasi (monev) pembangunan Gedung kelas berbasis SBSN. Kegiatan diikuti peserta terbatas namun sangat antusias. “Menarik, inspiratif dan pastinya memacu kita untuk menulis dan berkarya,” tegas Asri Widyawati salah satu peserta. (eds)