MAN 4 Sleman Gelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)
Sleman (MAN 4 Sleman) –MAN 4 Sleman menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang berlangsung selama tiga hari, mulai dari Kamis hingga Sabtu, 11-13 Juli 2024, di Aula Madrasah Lantai 2. Acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan potensi siswa, meningkatkan kreativitas, serta menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan zaman.
Workshop ini dibuka oleh Kasubag TU Kemenag Kabupaten Sleman, H. Sanngaji, S.H.I. dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada MAN 4 Sleman atas prestasi 7 proposal yang lolos dalam Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI). “Madrasah kita mempunyai keunggulan dan layak bersaing di tingkat nasional bahkan internasional,” ungkapnya, Kamis(11/07/2024).
Sementara itu, Kepala MAN 4 Sleman, Drs. Ahmad Arif Makruf, MA, M.Si., mengungkapkan rasa syukur atas prestasi yang diraih oleh madrasah, termasuk lolosnya 7 proposal FIKSI, 1 proposal MYRES, dan 13 proposal OPSI. “Ini menguatkan eksistensi madrasah kita sebagai madrasah keterampilan dan riset.,” tegasnya.
Agus Suroyo, S.Pd.I, M.Pd.I, sebagai narasumber utama, memaparkan bahwa Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mewujudkan pendidikan yang memerdekakan, memanusiakan, dan berpihak pada murid.
“Pembelajaran berpusat pada siswa memungkinkan mereka belajar sesuai dengan karakteristik masing-masing, seperti minat, bakat, gaya belajar, dan kecerdasan. Pengajaran dilakukan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa (Teaching at The Right Level) dan mengarahkan mereka untuk berkepribadian sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamin,” jelasnya.
Kurikulum Merdeka melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya dengan orientasi holistik, berbasis kompetensi, dan kontekstualisasi serta personalisasi. Kurikulum ini dirancang untuk mengembangkan siswa secara holistik, mencakup kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
Pembelajaran berdiferensiasi juga menjadi fokus utama, dimana proses pembelajaran yang efektif dilakukan dengan memberikan berbagai cara untuk memahami informasi baru kepada semua siswa. Teknik asesmen awal seperti asesmen diagnostik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif digunakan untuk menentukan cara dan metode yang tepat dalam pembelajaran serta mengukur proses dan ketercapaian pembelajaran.
Workshop ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam implementasi Kurikulum Merdeka di MAN 4 Sleman, serta meningkatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa.(dzl)