Sleman (MAN 4 Sleman) – Setiap sekolah menginginkan peserta didiknya sukses utamanya sukses dalam Asesmen Standarisasai Pendidikan Daerah (ASPD). “Guna menanamkan semangat tersebut seluruh siswa harus tanggap, tangkas dan tangguh. Tanggap terhadap bencana dan tanggap menyiapkan diri ujian, tangkas mempersiapkan diri dan tangguh menghadapi ASPD. Untuk sukses ASPD, hadapi dan persiapkan diri dengan sebaik-baiknya guna meraih yang terbaik,” papar Wijokongko,S.Pd.,M.Hum kepala SMP Negeri 2 Cangkringan Sleman saat membuka Auto Suggestion Power (ASP) Sabtu (19/3/2022) di aula sekolah setempat. ASP diikuti 89 peserta didik kelas IX dengan menghadirkan Nurwahyudin Al-Azis,M.Pd motivator MAN 4 Sleman.
Untuk meraih keberhasilan dibutuhkan kesungguhan karena kesungguhan bisa menjadi do’a. Di dalam tubuh kita ada hormon kecerdasan yang harus terus dioptimalkan. “Tanamkan pada diri kalian : Aku harus sehat, aku harus bisa, aku harus lulus. Orang yang punya keyakinan besar maka energi positif akan semakin besar. Hal itu sesuai dengan firman Allah dalam sebuah hadits Qudsi ‘Aku berada dalam sangkaan hamba-Ku.’ Maka sebuah keinginan yang sungguh-sungguh adalah do’a,” tegas Nur Wahyudin Al-Azis. Mantan kepala 3 madrasah berprestasi itu juga menyampaikan tujuh penyebab kegagalan yang harus dijauhi, yakni tujuan tidak jelas, menganggap tujuan mustahil dicapai, tidak merasa harus, tidak fokus, pembenaran kesalahan, beralasan, menyalahkan, dan tidak tahu jalur menuju sukses, serta melakukan tidak sesuai dengan rencana.
Ada beberapa penggangu kesuksesan di antaranya minder yang bisa menjadi penghambat sukses, pesimis yang menjadi penghalang kesuksesan, dan malas yang bisa menjadi penghancur kesuksesan. “Tiada prestasi luar biasa diraih dengan cara biasa, kau bayar mahal kau dapat banyak, kau pelit kau dapat sedikit,” paparnya. Azis juga membuka wawasan dengan berbagai kisah sukses melalui penyampaian segar serta humor cerdas. Hal bisa yang dilakukan adalah ATM, amati tiru sepak terjang orang sukses dengan modifikasi sesuai kemampuan diri masing-masing. Usai ASP dilanjutkan dengan parenting bagi orang tua peserta didik. (eds)