News

Civitas Akademika MAN 4 Sleman Antusias Ikuti Pelatihan Pertolongan Pertama

Sleman (MAN 4Sleman) – Kecelakaan atau sakit mendadak dapat terjadi di mana saja. Sebelum pertolongan medis, pertolongan pertama sangat dibutuhkan. Upaya ini dilakukan untuk meminimalisir dan mengatasi cidera yang muncul. Namun dalam kenyataannya masih banyak orang yang tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Untuk itu, MAN 4 Sleman mengundang Palang Merah Indonesia (PMI) Sleman pada kegiatan rutin  Menyapa Rabu Pagi (MERAPI) Rabu (7/9/2022).

Narasumber, Sarjuri, Staf PMI Sleman, dihadirkan untuk memberi pengetahuan dan pelatihan pertolongan pertama kepada seluruh guru dan pegawai MAN 4 Sleman serta siswa peserta ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR). “Tujuan pertolongan pertama ada 3 yaitu, menyelamatkan jiwa, mencegah cacat, memberi rasa nyaman dan menunjang upaya penyembuhan,” jelasnya.  Lebih lanjut Sarjuri menyampaikan bahwasanya prinsip pertolongan pertama juga ada 3 macam. Pertama, penolong harus memiliki ketenangan dan kesiapan diri. Harus ada kemauan dan dan ilmu. Kedua, safety yang meliputi penolong, korban dan lingkungan.  Ketiga, pastikan adanya respon dari korban. Cek kesadaran dan denyut nadi dan nafas korban.

“Beberapa kejadian yang sering ditemui adalah pingsan, sesak napas, luka-luka, dan patah tulang,” ujarnya. Skenario penanganan kondisi tersebut diperagakan oleh bapak-bapak peserta pelatihan.  “Pingsan bisa disebabkan karena kekurangan oksigen, kekurangan sel darah merah (anemia) dan berkurangnya kadar gula darah dan henti jantung. Untuk menanganinya, cek respon korban, longgarkan pakaian, luruskan posisi badan dan cek indra penciuman dengan bau-bauan.  Selanjutnya sesak napas. Berikan pengamanan pada korban, beri oksigen portable,” ujarnya.

Untuk penanganan luka, Sarjuri menjelaskan, untuk jenis luka, ada tahapan yang perlu dilakukan. “Untuk penangan luka tahap pertama yang dilakukan yaitu bersihkan luka, kemudian keringkan darah. Tutup luka sampai tidak ada rembesan darah, baru yang terakhir, balut. Kemudian, penanganan patah tulang. Tetap tenang, jangan mencoba mengembalikan posisi tulang. Tutup luka denga kain steril. Pasang papan kayu. Jika patah pada tangan, bisa posisikan tangan keatas,” paparnya.

Pengetahuan dan pelatihan pertolongan pertama ini sangat penting dipahami dan dikuasai oleh seluruh civitas akadmika MAN 4 Sleman, papar Kepala MAN 4 Sleman, Mohamad Yusuf, S.Ag., M.Pd. “Pengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama pada korban kecelakaan atau penderita sakit tertentu sangat dibutuhkan. Jangan sampai pertolongan yang kita berikan justru berakibat fatal dan memperparah kondisi korban. Untuk itu, baik siswa maupun guru dan pegawai harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar pertolongan pertama,” tandasnya. (Tutut)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Back to top button