Sleman (MAN 4 Sleman) – Keinginan untuk menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan sering terhantui beberapa permasalahan. Pikiran tidak lepas, khawatir jika ide tidak menarik, takut kedahuluan orang lain, kurang bisa berbahasa menarik hingga gaya penulisan, itulah yang sering menghambat untuk berkarya. “Penting kita memiliki kemauan kuat untuk menulis dan kemauan itu perlu terus kita jaga hingga lahir karya kita. Harus diakui tidak ada ide dan tulisan sempurna, tidak perlu anti kritik. Justru dengan kritik yang ada akan mampu membuat tulisan kita menjadi semakin baik,” papar Mulyanto narasumber dari Balai Bahasa Yogyakarta (BBY) saat memberikan pelatihan menulis dan menyuun majalah dinding (mading) Jum’at (18/10) di Aula MAN 4 Sleman.
Ide atau gagasan yang ditulis dapat datang dari mana saja, tidak ada ide basi, tidak ada ide yang asli 100 persen, lanjutnya. “Ide yang muncul dapat dimodifikasi, diperdalam dan diperluas menjadi sebuah tulisan. Tidak ada ide yang salah. Kita bisa mencari ide dari membaca, mengamati hingga pengalaman. Teruslah menulis dan menulis, jangan anti kritik. Justru dengan kritik atau masukan bahkan celaan akan memperbaiki tulisan kita,” lanjut Mulyanto. Dengan tempaan dari pembaca dan terus berkarya, makan kemahiran menulis akan terasah, tandasnya. Dalam kegiatan tersebut, setiap kelas mengirimkan 3 peserta dengan keseluruhan diikuti 54 siswa perwakilan yang nantinya akan membuat mading.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Bahasantri Manesa 2019, bertajuk Budaya Literasi untuk Mewujudkan Santri Cerdas Hebat Bermartabat. “Kegiatan difokuskan pada konten materi menulis majalah dinding, layaknya menyusun sebuah majalah. Termasuk bagaimana menulis, menyajikannya dalam bentuk karya seperti pada majalah. Fokus bagaimana menulis serta bentuk-bentuk tulisan seperti cerpen, esai, artikel ilmiah poluler dan lainnya,” jelas Triono,S.Pd selaku ketua panitia. Pelatihan ini sangat difokuskan untuk menumbuhkan literasi bagi civitas akademik MAN 4 Sleman. Kebiasaan membaca, menulis dan berkarya harus terus ditumbuhkankembangkan di kalangan pelajar. Nantinya akan bermanfaat pada kehidupan mereka kelak, tegasnya. (eds)
