Gandeng Kundha Kabudayan MAN 4 Sleman Gelar Sarasehan Kesejarahan
Sleman (MAN 4 Sleman) – MAN 4 Sleman merupakan salah satu dari 3 Madrasah Aliyah di Yogyakarta yang dijadikan lokasi Roadshow Kesejarahan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu rangkaian Roadshow kesejarahan yaitu kegiatan sarasehan yang mengangkat tema “ Pemuda Memperkuat Jiwa Nasionalisme dan Wawasan Kebangsaan untuk Generasi Unggul dan Tangguh”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa (18/10/2022) bertempat di Aula 2 MAN 4 Sleman.
Kegiatan sarasehan diawali dengan sambutan dari Kepala MAN 4 Sleman, Mohamad Yusuf, S.Ag., M.Pd., dan Drs. Suharto dari Kemenag Sleman. Sambutan dilanjutkan oleh Drs. I Gde Adi Atmaja, Kepala Seksi Sejarah, Bidang Premeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman Dinas Kebudayaan DIY. “Kegiatan Roadshow ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2018. Tapi pada tahun 2020-2021, roadshow tidak dilaksanakan di sekolah-sekolah karena pandemic. Dan tahun ini, kita bisa kembali melaksanakannya di sekolah-sekolah,” terangnya. “Roadshow kesejarahan ini bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda. Ada 3 kegiatan yang kita laksanakan, yakni sarasehan, teatrikal, dan video pendek yang dilombakan,” tambahnya.
Bertindak sebagai narasumber, yakni Dra. Rita Nurmastuti, M.Pd. (Anggota Komisi D DPRD DIY), Mayor Penerbang Sofan Hasani (Sekolah Penerbang Lanud Adi Sucipto), dan Jeffri Ranian (Komunitas Jogja 1945). Peserta sarasehan adalah perwakilan siswa siswi kelas X dan XI MAN 4 Sleman dan dimoderatori oleh Sukma Putri.
Sukma memberikan kesempatan pertama kepada Dra. Rita Nurmastuti, M.Pd. untuk menyampaikan pendapatnya tentang acara Roadshow Kesejarahan ini. Rita, yang merupakan mantan Kepala Sekolah SMA N 70 Jakarta ini mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, dengan adanya roadshow ini, dapat meningkatkan semangat nasionalisme terutama bagi generasi muda. Rita juga mengusulkan agar dinas-dinas terkait lebih banyak mengadakan kegiatan untuk menyapa kaum muda, memberikan ruang bagi mereka untuk dapat mengapresiasikan diri mereka. Sebagai anggota DPRD DIY, Rita siap untuk membuka akses dari dinas-dinas terkait agar masyarakat dapat menimba ilmu, menambah wawasan secara gratis.
Kesempatan kedua diberikan kepada Mayor Penerbang Sofan Hasani. Lulusan Taruna AAU tahun 2009 ini menjelaskan tentang sejarah berdirinya TNI AU, sejarah Lanud Adisucipto. Sofan, yang merupakan pilot helicopter ini, juga menayangkan video tentang penyerangan oleh kadet-kadet siswa penerbang di 3 lokasi. Melalui penjelasan dan video yang sudah ditayangkan, Sofan berharap semangat nasionalis kita, terutama anak-anak muda akan lebih terpupuk. “Mereka saja, dengan keadaan yang serba kekurangan, peralatan yang seadanya, mampu melakukan tindakan yang berimbas bukan hanya kepada Indonesia, tapi sampai kancah Internasional,” terangnya.
Narasumber terakhir adalah seorang penggiat sejarah dari Komunitas Jogja 1945, Jeffri Ranian atau lebih akrab dipanggil Bang Jeff. Pria asal Jeneponto, Makasar ini bergabung dengan komunitas Jogja 1945 pada tahun 2017. Awalnya, Bang Jeff tidak tertarik dengan pelajaran sejarah. Akan tetapi, setelah mendengar secara langsung cerita sejarah, lulusan Universitas Trisakti ini menjadi tertarik dan akhirnya bergabung dalam komunitas. Komunitas yang berdiri sejak 24 November 2013 memiliki visi untuk mengumpulkan serpihan-serpihan cerita perjuangan terutama yang ada di Yogyakarta. Semboyannya ; Merti, Museum, dan Monumen. “Motto kami adalah Tiada sekarang, tanpa dahulu,” tegasnya.
Untuk menghidupkan suasana, diadakan sesi tanya jawab. Siswa dan guru antusias menyampaikan pertanyaannya untuk meredakan rasa penasaran mereka. (Nith)