Guru MAN 4 Sleman, Edy Suparyanto, Raih Penghargaan Bupati Sleman atas Dokumentasi Toponimi

Sleman (MAN 4 Sleman) — Edy Suparyanto, S.Pd., Guru Bahasa Inggris MAN 4 Sleman, berhasil meraih penghargaan dari Bupati Sleman, Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo, di Lapangan Denggung Sleman pada Sabtu (25/05/2024). Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam mendokumentasikan dan mempublikasikan toponimi di Sleman melalui Lomba Film Dokumenter 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Sleman.
Sebagaimana dilansir oleh VartaDiy.com, lomba ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan kreativitas anak muda sekaligus melestarikan warisan budaya lokal. Dalam kompetisi tersebut, Edy Suparyanto bersama dengan 10 penulis lainnya berhasil masuk nominasi dan mendapatkan penghargaan atas karya film dokumenter mereka. Edy menulis tentang “Cemoroharjo: Dahulu Berupa Hutan Cemara yang Subur.”
“Saya bersama sepuluh teman-teman penulis kemarin malam tidak menyangka akan mendapat penghargaan dari Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan),” ujar Edy saat ditemui Senin (27/05/2024).
Adapun para pemenang lainnya adalah Ve Maria Murwaningsih dengan “Kwagon: Kisah Kyai Batu Liman,” Indriani Voluntiri Azis dengan film “Balong: Kisah Leluhur dari Rawa Lumpur,” Eti Daniastuti dengan film “Beteng: Ada Jejak Trunojoyo,” dan Ngatilah dengan film “Panggungan: Pos Pengamat Proyek Keraton.”
Sebelumnya, Edy telah berkontribusi dalam penulisan toponimi pertama, tentang Pedukuhan Jumeneng. Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa Jumeneng dahulu dihuni oleh Kyi Jumeneng, salah satu santri dan pengikut Pangeran Diponegoro. Terdapat sebuah batu yang diyakini pernah diduduki oleh Pangeran Diponegoro, yang memiliki keistimewaan karena area sekitarnya tidak rusak meskipun terkena bencana. Batu tersebut kini ditempatkan di Dinas Purbakala Mlati. Selain itu, ada keyakinan di Jumeneng bahwa tidak boleh ada pertunjukan gamelan seperti wayang dan jathilan karena pernah terjadi bencana setelah pertunjukan wayang diadakan di sana.

Kepala MAN 4 Sleman, Drs. Ahmad Arif Makruf, M.Pd., M.Si., mengapresiasi prestasi yang diraih Edy dan berharap agar penghargaan ini dapat menginspirasi para guru dan siswa lainnya untuk terus berkarya dan melestarikan budaya lokal.
Penghargaan ini menunjukkan dedikasi Edy Suparyanto dalam mendokumentasikan toponimi dan memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian budaya lokal di Sleman. Semoga prestasi ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkreasi dan menghargai warisan budaya. (dzl)