News

Komite Dukung Program MAN 4 Sleman

Siap Memasuki Tahun Ajaran Baru 2020/21

Sleman (MAN 4 Sleman) – Pengurus dan anggota komite memilik peran strategi dalam pelaksanaan program madrasah.  Kerja sama sinergis perlu diwujudkan agar target tercapai.  Komite madrasah berkomitmen mendukung semua program madrasah. H. Tuyahmin,S.Ag ketua Komite MAN 4 Sleman (MANESA) mengapresiasi atas diselengarakannya Uji Publik Kurikulum.  “Kurikulum sebagai program madrasah bisa berjalan dengan baik bila ada dukungan sarana dan sarana.  Komite madrasah mendukung program yang telah dicanangkan madrasah,” paparnya saat Uji Publik Kurikulum MANESA Rabu (8/7/2020) di ruang pertemuan madrasah setempat.

Banyak lahan berupa tanah bangunan sudah disediakan komite, secara yuridis formal tanah dan bangunan sudah menjadi milik Kementerian Agama cq MAN 4 Sleman.  Di atas tanah tersebut sudah didirikan bangunan baik untuk pembelajaran maupun untuk asrama.  “Bahkan madrasah punya lahan 5000 meter persegi untuk pertanian, komite juga membeli tanah untuk membangun asrama.  Komite selalu mendampingi perencanaan pembangunan madrasah,” lanjut Tuyahmin.   Komite memantau dan mendukung visi misi MANESA beserta penerapannya.

Tuyahmin menegaskan, setiap guru adalah “guru agama” yang memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan keislaman melalui mata pelajaran yang diampunya.  Pada kurikulum agama, ia meminta ada target tahfidz berapa jumlah juz dikuasai, sehingga lulusan kelak di masyarakat bisa menjadi imam.  Guru harus terus bersemangat dan meningkatkan profesionalitas.  Secara materi ASN sudah mendapat tunjangan kinerja (Tukin).  Sementara Guru Tidak Tetap (GTT) digaji sejumlah jam mengajar setiap bulan dan hal ini berbeda dengan sistem penggajian GTT di sekolah lain.  Ini juga salah satu bentuk dukungan komite, tegasnya.

Terkait sedang terjadinya pandemic Covid-19, salah satu wakil orang tua menyatakan bahwa saat ini banyak siswa yang mulai jenuh berada di rumah.  Meski pembelajaran dalam jaringan (daring), anak-anak sudah rindu dengan suasana sekolah tatap muka.  Bila perlu dibuat jadwal bergilir untuk tatap muka, pintanya.  “Pelaksanaan tatap muka sebaiknya digilir per angkatan kelas, untuk mengurangi kejenuhan.  Penting bertatap muka antara guru dan murid, tantangan di dunia nyata perlu dihadapi,” kata orang tua Gega Aditya Danendra.

Menanggapi permintaan tersebut, madrasah menerapkan kebijakan pembelajaran sesuai aturan yang diberlakukan pemerintah.  “Kita atur sedemikian rupa, siswa tetap berhak mendapat pembelajaran.  Perlindungan kesehatan siswa itu tetap dinomorsatukan.  Jadual akan diatur sesui sedemikian rupa,” terang Triono,S.Pd wakil kepala madrasah urusan kurikulum.   Kerja sama antara madrasah dengan keluarga di rumah sangat perlu.  Menyitir pernyataan Ki Hajar Dewantoro, “Setiap orang tua adalah guru dan setiap rumah adalah sekolah, kerja sama keduanya adalah langkah strategis.” (eds)

https://diy.kemenag.go.id/7163-komite-dukung-program-man-4-sleman-.html

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Back to top button