Sleman (MAN 4 Sleman) – Setiap peserta didik memiliki kemampuan skills berbeda dan beragam, apapun potensi siswa perlu dikompilasi dengan pengetahuan kognitifnya. “Setidaknya ada 5 (lima) hal yang perlu diberikan kepada siswa adalah pertama kebiasaan yang baik, kedua sikap pada diri sendiri dan orang lain, ketiga bersikap kritis, keempat wacana entrepreneuship, dan kelima berpikir global dengan tanpa melupakan kearifan local,” papar Andriasturi Suratman,SE,MM dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Indonesia (UII) saat membahas materi pada Uji Publik Kurikulum MAN 4 Sleman Rabu (8/7/2020) di ruang pertemuan madrasah setempat.
Andriastuti membahas konten Kurikulum MAN 4 Sleman (MANESA) dengan materi pokok “Mengajarkan Siswa Siap Kerja Siap Kuliah.” Dalam keseharian peserta didik harus dibiasakan dengan hal-hal sikap dan perilaku yang baik, seperti menghormati, empati hingga disiplin dalam berbagai hal. Termasuk juga bagaimana bersikap terhadap diri sendiri maupun orang lain. Peserta didik harus memiliki pandangan dan wawasan luas, mengglobal tetapi tidak melupakan kearifan dengan tetap bertindak kebermanfaatan lokal. Demikian halnya sikap kritis terhadap sekitar pun perlu dimiliki setiap siswa. Semangat kewirausahaan atau entrepreneurship, bukan semata pada semangat dan bisa untuk berjualan tetapi memiliki jiwa yang baik, baik menjadi siwa dan karyawan yang baik, menjadi orang yang baik, tegasnya.
Drs. H. Qomarudin,M.Pd.I Pengawas Kemenag Sleman menegaskan bahwa dalam melaksanakan tugas, “Guru harus mempunyai jadwal mengajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lengkap dengan pelaksanaan lebih fleksibel aplikatif. Pembelajaran berbasis IT, guru harus bisa memanfaatkan IT apalagi di tengah pandemi dengan kurikulum darurat covid-19.” Selain itu seorang guru perlu memilii Nilai hasil belajar, daftar hadir siswa, jurnal kegiatan harian bisa di madrasah, rumah atau di mana saja sesuai situasi kondisi, tegasnya.
Dalam melaksanakan tugas, Protokol kesehatan seperti cuci tangan, jaga jarak, memakai masker harus dilakukan oleh seluuruh Aparatur Sipil Negera (ASN). ASN harus bisa menjadi tauladan dalam melaksanakan protocol kesehatan di manapun berada. Terkait diputuskannya MAN 4 sebagai madrasah ketrampilan, Qomar menegaskan lulusan Madrasah Aliyah berorientasi bekerja dibandingkan dengan studi lanjut di perguruan tinggi. Kurang dari 50% yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Program ketrampilan berupa life skills dapat dimanfaatkan untuk bekal hidup siswa sesudah lulus, pungkasnya. (eds)
https://diy.kemenag.go.id/7162-lima-bekal-siswa-man-4-sleman-raih-sukses.html