Pembina Apel MAN 4 Sleman Tegaskan Kebijakan Madrasah

Sleman (MAN 4 Sleman) – Apel Senin Pagi MAN 4 Sleman merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan. Selain bertujuan untuk menanamkan kedisiplinan siswa, kegiatan tersebut dipergunakan sebagai ajang sosialisasi dan koordinasi kegiatan dan program-program madrasah. Seperti halnya apel pagi hari ini, Senin ( 29/8/2022). Bertempat di halaman madrasah, pembina apel, kepala laboratorium keterampilan, Nur Wahyudin Al-Azis, S,Pd., M.Pd. menegaskan kebijakan-kebijakan madrasah. “Saya akan menyampaikan beberapa bagian dari kebijakan kepala madrasah yang harus dipahami, dimaklumi dan dilaksanakan sebaik-baiknya oleh siswa dan atau seluruh civitas akademika MAN 4 Sleman,” tegasnya.
Ada dua (2) poin utama yang disampaikan pembina apel. Pertama terkait dengan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). “Hari ini dan besok siswa terpilih yang berjumlah 50 siswa melaksanakan ANBK. Mereka sedang memperjuangkan madrasah kita karena hasil dari pekerjaan mereka menunjukkan sistem pendidikan yang berjalan di madrasah. Hasil ANBK menentukan siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)” ujarnya. Azis memberi pengertian kepada siswa bahwasanya terkait dengan penerimaan mahasiswa jalur SNMPTN, perguruan tinggi membuat indeks sekolah/madrasah, dan salah satu penentunya adalah hasil ANBK.
Menurut Azis, siswa aliyah harus kuliah, karena mereka dipersiapkan menjadi mahasiswa, bukan pekerja layaknya siswa sekolah kejuruan. “Siswa lulusan aliyah tidak dibekali dengan keterampilan, sehingga apabila memaksakan diri bekerja, mereka hanya mengandalkan tenaga, dan bekerja dengan tenaga itu gajinya rendah,” terangnya. Ada tiga (3) tingkatan pekerja berdasarkan penerimaan gaji, yang terendah, pekerja yang bekerja dengan tenaga, kemudian pekerja yang bekerja dengan pikirannya, dan yang tertinggi pekerja yang bekerja dengan kebesaran namanya. Poin kedua terkait dengan ditunjuknya MAN 4 Sleman dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat propinsi mewakili kabupaten Sleman. Azis wanti-wanti kepada seluruh civitas akademika untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Mantan kepala di 3 madrasah itu juga menegaskan hal-hal yang harus dibiasakan di lingkungan madrasah, di antaranya cara melayani tamu, tertib berpakaian, disiplin waktu, posisi parkir motor, cara menempatkan sandal/sepatu jika masuk ruangan yang harus lepas alas kaki, pola hidup sehat yang harus diketahui siswa dan orang tua siswa, larangan merokok di lingkungan madrasah, pentingnya sarapan, kewajiban menggunakan dan memelihara fasilitas madrasah, dan yang terakhir mengingatkan dilaksanakannya peregangan antar jam pelajaran. (Tutut)

