Sleman (MAN 4 Sleman) – Rabu (01/02/2023), merupakan hari yang bahagia bagi Kholis dan Salma. Bertempat di Aula MAN 4 Sleman, janji suci diucapkan. “Saya terima nikah dan kawinnya Balqis Salma Spearsia binti Wildan Yusuf Arisman dengan mas kawin tersebut dibayar tunai,” ucap Kholis Arifin dengan lantang. Sontak, tamu undangan berteriak, “Sah….!!!”. Tak lama kemudian, mempelai Wanita memasuki ruangan untuk menemui lelaki yang sudah sah menjadi suaminya. Para tamu undangan ikut merasakan euphoria kebahagiaan mempelai dan memberikan ucapan selamat kepada mereka.
Ya, peristiwa di atas bukanlah pernikahan yang sebenarnya. Kegiatan tersebut adalah salah bentuk penilaian praktik dalam mata pelajaran Fikih kelas XI yang diampu oleh Satria Pradana, M.Pd.
Totalitas ditunjukkan siswa siswi XI IPS 1 di mana pemeran pengantin berdandan dengan baju selayaknya pengantin pada umumnya. Para ‘keluarga’ dari kedua mempelai dan tamu yang hadir pun terlihat mengenakan pakaian formal dan membawa beberapa kotak seserahan. Terdapat juga siswa yang bertindak sebagai among tamu, MC, dokumentasi, hingga seksi konsumsi.
Materi pernikahan ini berguna agar para siswa dapat mengetahui aturan-aturan perihal pernikahan yang sah secara agama ataupun negara. “Pernikahan adalah salah satu materi yang ada di Mapel Fikih. Diadakan praktik nikah ini supaya anak-anak dapat memahami syarat dan rukun nikah secara langsung. Melalui praktik, saya lebih optimis anak-anak akan lebih cepat paham daripada penjelasan di kelas,” jelas Satria.
Satriya juga menegaskan bahwa pernikahan itu harus benar-benar disiapakan. Orang yang akan menikah harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, siap mental maupun materi. Harapannya anak benar-benar paham bahwa pernikahan itu butuh persiapan sehingga pernikahan dini bisa diminimalisir. (Nith)
