Etika grup WA sangatlah penting untuk anda ketahui di era digital ini. Jika anda merupakan seorang pemimpin ataupun anggota sebuah organisasi ataupun kepanitiaan, sering kali anda menggunakan grup Whatsapp sebagai media untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang di organisasi anda. Komunikasi di grup WA dapat memudahkan anda me-manage organisasi anda. Namun sebaliknya, jika anda tidak memperhatikan etika grup WA, grup WA anda justru akan menjadi boomerang bagi anda.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan sarana komunikasi Whatsapp sebagai media organizational management adalah dengan menghindari mem-posting sesuatu yang tidak disukai oleh anggota grup lainnya dan mengetahui apa yang disukai. Apa saja itu? Mari kita simak satu persatu.
1. Postingan yang ambigu
Postingan ambigu adalah postingan yang tidak jelas apakah itu “informasi”, “instruksi”, “undangan” atau “himbauan”. Karena tidak jelas, maka orang lain dalam grup tersebut juga tidak dapat memberikan respons yang sesuai dengan yang anda harapkan dan mereka harus berpikir keras untuk memahami postingan tersebut.
Untuk mengatasi hal ini, yang perlu disadari adalah; bahasa lisan dan bahasa tulisan adalah berbeda. Bahasa lisan memiliki intonasi suara yang membantu menjelaskan maksud dari sebuah kalimat. Namun dalam bahasa tulisan, informasi sepenuhnya berasal dari tulisan yang terbaca. Oleh karena itu, pastikan untuk membaca ulang sebuah informasi sebelum mem-posting-nya. Dengan kata lain, “menulislah agar tidak disalahpahami, bukan hanya agar sekedar dipahami”.
2. Instruksi yang harus segera dilaksanakan
Berbeda dengan pesan pribadi, pesan yang anda posting di Whatsapp group tidak selamanya muncul di notifikasi orang yang anda tuju. Sebagian besar orang mematikan pop-up notifikasi (pemberitahuan) dari grup karena mereka memiliki begitu banyak grup sehingga akan merasa sangat terganggu dengan pop-up yang akan terus muncul setiap detik.
Namun sebagian besar orang mengaktifkan pop-up notifikasi untuk private chat. Oleh karena itu, jika anda ingin memberikan instruksi yang harus dilaksanakan dalam waktu cepat (1-10 menit), adalah lebih efektif jika anda mengirimkan pesan melalui private chat (pesan pribadi). Menuliskan instruksi cepat di grup akan membuat orang tersebut merasa bersalah karena tidak membaca instruksi di grup.
Sebagai tambahan, grup selalu diisi dengan postingan baru. Jika orang tersebut belum sempat membaca instruksi anda, tulisan anda mungkin sudah terdorong ke atas dan tertutupi oleh postingan lainnya.
3. List berantai yang tidak ditujukan untuk semua orang di grup tersebut
Misalnya anda memiliki sebuah grup organisasi yang di dalamnya terdiri dari ratusan orang yang memiliki hobi dan kegemaran yang berbeda-beda. Lalu suatu hari anda memposting sebuah postingan semacam ini:
Yang ingin mengikuti kegiatan latihan volley sore ini, harap menulis namanya di bawah ini.
1. Mr A
2. Mr B
3. Mr C
4. …
5. …
Silakan dilengkapi
Lalu list itu akan berjalan terus… dan terus… dan memenuhi group tersebut sehingga anggota grup lainnya yang tidak memiliki kepentingan tidak dapat memposting hal lain dalam grup tersebut. Postingan di atas tentu saja boleh di-posting di grup “pecinta volley”, tapi bukan di grup organisasi yang sifatnya tidak terkait langsung dengan hal itu.
Lalu bagaimana jika anda membutuhkan data siapa saja yang ingin bermain volley di organisasi anda. Cukup buat postingan seperti ini.
Sore ini kita akan mengadakan latihan volley. Bagi yang tertarik, kirim pesan ke saya ya. Terima kasih.
4. Sesuatu yang sudah diposting orang lain
Kadang kala kita menerima sebuah postingan yang menarik lalu kita secara spontan membagikannya ke berbagai grup yang kita miliki. Tanpa kita sadari, sebenarnya postingan tersebut telah dibagikan oleh orang lain sebelumnya. Solusi dari permasalahan ini, selalu periksa terlebih dahulu grup WA yang akan anda tuju. Pastikan bahwa belum ada orang yang membagikan postingan tersebut sebelumnya.
5. Disturbing picture: Gambar, video ataupun tulisan yang tidak sesuai dengan value yang diyakini oleh anggota grup tersebut.
Untuk mencairkan suasana, terkadang salah seorang anggota grup memposting sebuah foto, quote, ataupun video yang menurut dia lucu atau menarik. Namun, jika tidak dipertimbangkan dengan baik, bisa jadi postingan itu justru menimbulkan awkward moment karena orang-orang di dalam group tersebut merasa bahwa postingan itu tidak pantas.
Sebagai tambahan, disturbing picture bukan hanya akan membuat suasana tidak nyaman di grup, namun juga dapat menjatuhkan reputasi anda dan menunjukkan bahwa anda tidak memahami etika grup WA.
6. Berdebat
Tidak diragukan lagi, berdebat di grup (apalagi hingga berdebat panjang) adalah salah satu bentuk pelanggaran terhadap etika grup WA. Berdebat membuat semua orang yang berada di dalam grup tidak nyaman karena ruang yang seharusnya dapat digunakan untuk publik kini digunakan oleh beberapa orang saja untuk membuktikan bahwa dirinya benar dan orang lain salah. Jika ada permasalahan krusial yang membutuhkan penyelesaian, lebih baik dilakukan melalui pesan pribadi atau lebih baik lagi dengan bertemu dan berdiskusi secara langsung.
7. Membuka kesalahan orang di depan semua orang
Last but not least, ini salah satu jenis postingan yang paling tidak disukai orang. Jika kita menemukan sebuah kesalahan, bantulah orang tersebut untuk memperbaikinya dengan mengirimkan private chat padanya, bukan dengan mengumbar kesalahannya di muka semua orang.
Memang sesekali, jika kesalahan ini telah terjadi berulangkali dan bukan karena ketidaksengajaan, bisa saja kita memposting di grup. Memposting kesalahan di grup juga bisa dilakukan jika memang semua orang perlu mengetahui kesalahan itu agar mereka tidak melakukan kesalahan yang sama. Namun selagi masih memungkinkan, kirimlah pesan pribadi kepada yang bersangkutan.
Artikel ini ditulis oleh M. Taufiq Affandi, S.H.I., M.Sc., dosen Universitas Darussalam Gontor, penulis “The Ethics of Advertising in Islamic Economics”. Ia adalah lulusan Pondok Modern Darussalam Gontor, Universitas Darussalam Gontor (S1), dan Hamad Bin Khalifa University, Qatar Foundation (S2).