Sleman (MAN 4 Sleman) – Kehidupan sekolah penuh dengan nuansa ilmiah, maka guru harus bisa menjadi contoh untuk penulisan ilmiah. Menulis karya ilmiah yang dimuat di jurnal terakreditasi merupakan salah satu persaratan untuk kenaikan pangkat. “Kami yakin bapak ibu guru sudah memiliki karya ilmiah seperti hasil penelitian tindakan kelas atau PTK. Hasil penelitian tersebut dapat diubah menjadi tulisan ilmiah dan bisa dikirim ke jurnal ilmiah,” terang Dr. Ali Murfi dosen muda dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Rabu (3/8/2022). Ali memaparkan kiat-kiat menulis artikel agar tembus jurnal, disertai contoh-contoh yang sudah dimuat. karya guru madrasah serta mengkritisinya. Kegiatan MERAPI (menyapa Rabu Pagi) mengambil materi khusus berupa Strategi Jitu Menulis Karya Ilmiah di Jurnal Ber-ISSN.
Untuk menulis dimulai dengan latar belakang permasalahan, landasan teori hingga pembahasan serta diakhiri dengan kesimpulan dan penutup. Penulis juga wajib menuliskan referensi yang dinukil dari jurnal ilmiah yang sudah ber-ISSN. “Pengutipan suatu pendapat atau pernyataan dari jurnal atau buku online maupun cetak sekarang sangat mudah. Sudah ada aplikasi yang dipergunakan saata mengutip yang secara otomatis akan masuk dalam dafftar Pustaka,” tegasnya. Guru-gurupun bisa mencari dengan searching di internet, ada banyak jurnal yang bisa diunduh baik yang gratis maupun yang berbayar. Demikian halnya untuk mengunggah naskah ke jurnal pun ada yang gratis dan ada yang berbayar.
Hal yang tidak kalah penting dalam penulisan jurnal adalah mengenali selingkung tulisan jurnal. “Setiap jurnal memiliki selingkung dan tata aturan teknis menulis yang harus diikuti oleh pengirim naskah. Maka Bapak Ibu harus betul-betul cermat memahaminya sebelum naskah dikirimkan,” tambahnya. Ali juga menampilkan aritkel-artikelnya yang sudah dia tulis dan dimuat di jurnal. Secara umum seluruh peserta antusias mengikuti acara sejak awal hingga akhir. (eds)
