News

MAN 4 Sleman Libatkan Orang Tua untuk Cegah Perundungan

Sleman (MAN 4 Sleman) –MAN 4 Sleman menggandeng orang tua wali siswa untuk mencegah perundungan yang sering terjadi di kalangan pelajar. Sosialisasi ini dilaksanakan pada pertemuan pertama orang tua wali siswa di Aula Masjid Madrasah lantai 1, Sabtu (27/07/2024).

Dalam kesempatan ini, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan MAN 4 Sleman, Edy Suparyanto, M.Pd., menjelaskan bahwa perundungan (bullying) adalah tindakan yang melibatkan menyakiti, mengintimidasi, atau mempermalukan seseorang secara berulang. Bentuk-bentuk perundungan dapat berupa fisik, verbal, sosial, atau siber.

Edy mengungkapkan bahwa perundungan memiliki dampak buruk yang signifikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak buruk tersebut meliputi masalah emosional dan psikologis seperti depresi, kecemasan, harga diri rendah, serta PTSD atau Gangguan Stres Pascatrauma. Selain itu, perundungan dapat mengakibatkan masalah akademik seperti penurunan prestasi dan ketidakhadiran, serta dampak sosial seperti kesulitan dalam hubungan sosial dan isolasi. Masalah kesehatan fisik seperti sakit kepala, sakit perut, gangguan tidur, dan gangguan makan juga dapat timbul akibat perundungan.

Dampak jangka panjang dari perundungan meliputi masalah kesehatan mental berkelanjutan, kesulitan karier, risiko perilaku berbahaya, dan bahkan peningkatan risiko pemikiran atau tindakan bunuh diri.

Kepala MAN 4 Sleman, Drs. Ahmad Arif Makruf, M.Pd., M.Si. menambahkan, “Kami percaya bahwa pencegahan perundungan memerlukan kerjasama antara madrasah, orang tua, dan seluruh komunitas.“ ujarnya.

Arif menambahkan, dengan melibatkan orang tua dalam sosialisasi ini, Ia berharap dapat membangun kesadaran yang lebih besar mengenai bahaya perundungan dan meningkatkan upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi semua siswa.

“Langkah-langkah yang kami ambil, termasuk penyuluhan dan kebijakan anti-perundungan, adalah bagian dari komitmen kami untuk memastikan bahwa setiap siswa merasa dihargai dan aman di madrasah kami.” pungkasnya.

Untuk mencegah perundungan, madrasah telah menerapkan berbagai langkah pencegahan, antara lain melalui penyuluhan, pembuatan kebijakan dan aturan, program penguatan karakter dan akhlakul karimah seperti penyambutan kehadiran siswa, doa dan dzikir sebelum serta setelah belajar, penjadwalan salat dhuha, konseling, sosialisasi anti-perundungan, serta kerjasama dengan psikolog. Selain itu, madrasah juga memperbanyak aktivitas positif untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan aman bagi siswa. (dzl)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Back to top button