Sleman (MAN 4 Sleman) – Pembelajaran kelas ketrampilan tidaklah cukup dengan teori dan praktek, namun diperlukan dunia nyata dalam dunia industry. Mengunjungi dunia industry akan membuka perspektif siswa bagaimana sebuah usaha dijalankan. “Kami sudah jelaskan di kelas teori dan dilanjutkan dengan praktek. Kemudian anak-anak kami ajak berkunjung ke dunia industry agar mereka bisa melihat langsung,” kata Umi Hidayati,S.P. coordinator kegiatan. Dengan kunjungan ini, wawasan siswa pun terbuka, dengan harapan menginspirasi mereka, lanjut guru Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) di sela kegiatan kunjungan di Gunungkidul Senin (7/8/2023) didampingi Sugihartini selaku guru Desain Komunikasi Visual (DKV).
Kunjungan diikuti 88 siswa dari kelas DKV dan APHP dengan obyek meliputi. Taman Hutan Raya Bunder Gunung Kidul, Pabrik Minyak kayu putih Sendangmole, Produksi Thiwul Kukus, serta pengolahan rumput laut UD Mandiri. “Ada pembelajaran yang tak didapat di kelas, seperti pembuatan minyak atsiri, pembuatan thiwul kukus tradisional tetapi dengan inovasi dan kreasi,” lanjut Umi. Siswa melihat langsung bagaimana proses produksi, manajemen hingga kreasi dan inovasi dalam pemasaran (marketing).
“Ini kunjungan yang bagus, menginspirasi dan menambah pengalaman dalam belajar, hingga anak-anak tahu realitas dunia industri,” ujar Inta Prihandisi,S.Pd.Si pendamping siswa. Makanan khas thiwul misalnya, diproduksi dengan cukup mudah serta dikemas dalam kotak yang kreatif. “Thiwul semula tidak begitu menarik, namun dengan kreativitas, makanan itu menjadi produk bernilai, banyak diminati. Dan tentunya ada nilai ekonomi yang menguntungkan,” lanjut Inta. Semua itu pasti membuka wawasan siswa, pungkasnya..
Drs. Ahmad Arif Makruf,M.A.,M.Si kepala MAN 4 Sleman menyambut baik kunjungan ini serta berharap memberikan banyak manfaat bagi para siswa khususnya kelas DKV dan APHP. “Ke depan bisa disinergikan dengan kelas-kelas non ketrampilan seperti Prakewi, sehingga makin banyak yang terinspirasi,” tegasnya. (eds)
