MAN 4 Sleman Gelar Simulasi Mitigasi Bencana Alam
Sleman (MAN 4 Sleman) — MAN 4 Sleman bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, mengadakan simulasi mitigasi bencana alam yang diikuti oleh seluruh civitas akademika, termasuk siswa, guru, dan pegawai. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang berpotensi terjadi di wilayah Sleman pada Rabu (16/10/2024).
Simulasi dimulai dengan penyuluhan dari Ismardiyanto dan petugas BPBD yang menjelaskan langkah-langkah penting dalam menghadapi bencana. Ismardiyanto menekankan pentingnya tetap tenang saat bencana terjadi dan memahami tindakan yang tepat. “Dalam menghadapi setiap bencana, setiap orang harus bersikap tenang serta mengetahui dan memahami tindakan yang harus dilakukan,” ungkapnya.
Simulasi tersebut mencakup mitigasi untuk tiga jenis bencana alam: erupsi Gunung Merapi, gempa bumi, dan angin kencang. Ismardiyanto menjelaskan bahwa saat terjadi gempa bumi di kelas, langkah mitigasi yang perlu dilakukan adalah tetap tenang dan segera melakukan “Drop, Cover, and Hold On,” yaitu berlindung di bawah meja, melindungi kepala, dan berpegangan hingga guncangan berhenti. Ia juga mengingatkan untuk menghindari jendela dan barang berat. Jika tidak ada tempat berlindung, siswa harus duduk di lantai dan melindungi kepala mereka.
Setelah guncangan berhenti, siswa diminta untuk melakukan evakuasi kelas secara tertib melalui jalur aman dan berkumpul di titik aman yang jauh dari bangunan dan tiang listrik. Mereka juga diingatkan untuk mengikuti arahan guru atau petugas demi menjaga keselamatan.
Ketika terjadi angin kencang di luar kelas, siswa harus segera mencari tempat perlindungan yang aman, seperti gedung atau tempat berlindung yang kokoh, serta menjauhi pohon dan tiang listrik. Jika tidak ada tempat berlindung, siswa harus menunduk, melindungi kepala dengan tangan, dan berjongkok di tempat yang rendah. Menghindari berlari sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko terjatuh. Setelah angin mereda, siswa harus berkumpul di titik aman yang ditentukan dan mengikuti arahan guru untuk menjaga keselamatan.
Dalam hal erupsi Gunung Merapi, siswa diharapkan segera melakukan evakuasi ke lokasi aman sesuai instruksi pihak berwenang dan menjauhi daerah yang berpotensi terpapar lahar, abu vulkanik, dan gas beracun. Mereka juga disarankan untuk melindungi diri dengan masker untuk mencegah inhalasi abu vulkanik. Setelah evakuasi, siswa harus berkumpul di tempat yang aman dan memantau informasi terkini dari pihak berwenang untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut. Dengan langkah-langkah ini, keselamatan siswa dan masyarakat dapat terjaga.
Seluruh civitas akademika tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Kepala MAN 4 Sleman, Drs. Ahmad Arif Makruf, MA., M.Si., berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan bekal yang bermanfaat bagi semua peserta dalam upaya mencegah terjadinya korban saat bencana alam terjadi. (dzl)