Eratkan Silaturahmi, MAN 4 Sleman Undang Orang Tua/Wali Siswa Pengajian
Sleman (MAN 4 Sleman) –Madrasah tidak akan mampu menyelenggarakan pendidikan tanpa dukungan dari orang tua/wali siswa. Mencerdaskan dan menanamkan akhlak anak bangsa merupakan tanggung jawab bersama. Madrasah dan orang tua/wali siswa harus bergandengan tangan, berjalanan beriringan untuk mewujudkannya. Untuk itu, MAN 4 Sleman mengundang orang tua/wali siswa kelas X dan XI dalam kegiatan pengajian rutin triwulan, Sabtu (20/5/2023).
Bertempat di Mushola Asrama MAN 4 Sleman, pengajian dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama orang tua/wali kelas X sedangkan kelas XI hadir di sesi kedua. “Tujuan kami mengundang orang tua/wali siswa ini dalam rangka mempererat silaturahmi sekaligus realisasi program pengajian rutin triwulan,” kata Drs. Jendra Puji Susanta, wakil kepala Bidang Kehumasan, mewakili sambutan Kepala Madrasah yang sedang dalam perjalanan pulang menghadiri expo madrasah keterampilan di Palembang.
“Melalui program ini, orang tua/wali dapat berjumpa dengan wali kelas, berkumpul dengan orang tua/wali siswa lain sehingga bisa saling sharing informasi, menyampaikan ide gagasan terkait perkembangan pendidikan dan prestasi anak-anak mereka,” terangnya lebih lanjut. “Alhamdulillah, orang tua/wali memberi respon positif, kehadiran mereka merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak. Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak/Ibu Wali Kelas serta semua pihak yang turut menyukseskan kegiatan ini,” tandasnya.
Bertindak selaku penceramah, Guru Fikih MAN 4 Sleman, Irmayanti, S.Pd.I. Dalam ceramahnya, Ustadzah Irma menyampaikan bahwasanya membaguskan akhlak anak adalah tanggung jawab orang tua. Namun demikian, orang tua tidak akan mampu melakukannya sendiri. Keberadaan madrasah membantu meringankan tanggung jawab orang tua. Hal ini patut disyukuri. “Menurut Syeh Az-Zarnuji, ada 6 kunci jika orang tua ingin anaknya mendapatkan ilmu yang luas dan bermanfaat,” ujar ustadzah Irma. “Enam kunci tersebut adalah dzuka’in (cerdas/kemampuan untuk belajar), wa hirshin (semangat), wastibarin (sabar), bulghatin (biaya/modal), irsyadi ustadzin (petunjuk guru), dan wa thuli zamanin (waktu yang tidak sebentar,” terangnya. Selama lebih kurang satu jam ustadzah Irma menjabarkan 6 kunci tersebut.
Salah satu orang tua siswa kelas X IPS 2, Puryati, menyampaikan rasa terima kasih dan dukungan penuh terhadap kegiatan pengajian ini. “Ditengah kesibukan saya, saya menyempatkan diri menghadiri undangan pengajian ini. Sangat bermanfaat, ceramahnya bagus, jelas, menambah ilmu saya. Saya juga dapat bertemu wali kelas dalam suasana santai untuk mengetahui bagaimana anak saat mengikuti pembelajaran di kelas” ujar Puryati sembari berpamitan melanjutkan tugas negara di salah satu rumah sakit di kota Yogyakarta.